Senin, 29 September 2014

REVIEW, Misi ,Visi dan Kompetensi Inti PT Indonesia Power

Pada tanggal 16 & 17 Mei 2013, ada lebih dari 25 orang Senior Leader Perusahaan (sengaja dipilih hanya beberapa Senior Leader semata-mata hanya untuk pembagian tugas, supaya senior leader yang lain tetap menjaga operasional unit), yang dimotori oleh Divisi Perencanaan Korporat, melepaskan diri dari kegiatan operasional sehari-hari, berkumpul bersama melakukan workshop untuk mereview Misi, Visi dan Kompetensi Inti Perusahaan. 
Semua BOD ikut hadir dan diskusi aktif dalam Workshop tersebut. Workshop dilakukan di Bengkok Dago–tempat yang asri, sejuk, sepi, segar. Terlebih teman2 PLTA Bengkok telah menjaga dan membuat taman2 di sekitar PLTA Bengkok menjadi bersih dan rapi, membuat workshop terasa lebih nyaman. 
Review dilakukan atas dasar paling tidak 3 (tiga) pertimbangan utama berikut ini: (1). Sejak mulai berdiri, PT. IP (sejak 1995–berarti sudah hampir 18 tahun), belum pernah melakukan review atas Misi, Visi dan Kompetensi Inti Perusahaan, (2) Sebagai tindak lanjut dari OFI penilaian Malcolm Balridge for Performance Improvement pada tahun 2011, yang menyatakan bahwa salah satu tugas penting dari Senior Leader adalah melakukan review secara rutin atas Visi, Misi Perusahaan sebagai hal yang sangat strategis untuk memikirkan Perusahaan ke depan. Pada Februari 2013, Senior Leader juga telah melakukan kontemplasi untuk memikirkan hal-hal yang penting untuk mempersiapkan diri dalam pencapaian target Malcolm Balridge di tahun 2013, dimana salah satunya merekomendasikan untuk dilakukan review Misi, Visi dan Kompetensi Inti Perusahaan. (3) Secara Internal, pada tanggal 8 April 2013, Perusahaan juga telah menetapkan selalui SK No. 69.K/010/IP/2013 - tentang InPower SPRINT (Indonesia Power Strategy and Performance Improvement), yang menegaskan bahwa guna mencapai kinerja ekselen diperlukan suatu Inisiatif Strategis dalam bentuk Corporate Performance Management (CPM) - Note: Sangat disarankan agar semua insan IP, paling tidak para Leader membaca isi SK tersebut. Dimana CPM ini merupakan suatu siklus PDCA (Plan-DO-Check-Action) yang bersifat dinamis tergantung dari faktor-faktor dominan yang mempengaruhi Perusahaan. Dalam siklus CPM tersebut langkah yang paling pertama adalah menetapkan dan review Misi, Visi Perusahaan. 
Dalam dua hari Workshop, dilakukan diskusi yang sangat menarik dan dinamis, terlebih dalam membahas Misi Perusahaan. Hal ini mengingat misi adalah hal yang akan menjawab lingkup bisnis apa yang akan dilakukan Perusahaan (bersama Anak Perusahaan tentunya). Banyak pertimbangan dalam penentuan misi Perusahaan, terutama memikirkan situasi bisnis yang saat ini maupun keberlanjutan Perusahaan ke depan. Ada beberapa kriteria yang dipergunakan dalam review Misi Perusahaan: (1) Kejelasan Lingkup, (2) Fleksible, (3) Menginspirasi, (4) Komunikatif, (5). Menantang. 
Setelah melalui perdebatan yang cukup alot, Workshop akhirnya menyepakati misi baru yang akan ditetapkan bagi Perusahaan adalah: “MENYELENGGARAKAN KEGIATAN USAHA DI BIDANG PEMBANGKITAN TENAGA LISTRIK SERTA ENERGI DAN JASA YANG BERKAITAN, SECARA PROFESIONAL DAN BERKELANJUTAN”. Misi yang baru ini lebih ringkas, mudah untuk dikomunikasikan, baik internal maupun external Perusahaan serta cukup menginspirasi dan fleksibel bagi bisnis Perusahaan ke depan. 
Pertimbangan untuk menambahkan bidang Usaha energi adalah adanya kenyataan bahwa Perusahaan telah dan sedang melakukan bisnis di bidang energi – meskipun masih dalam skala kecil, seperti PLTP Tangkuban Parahu, kegiatan PT. PDG (bergerak dibidang jasa penyediaan gas, transportasi, CNG, dll) dan PT ADC. Namun, bidang Usaha energy ini dilakukan tetap dalam kerangka untuk menopang kegiatan bisnis utamanya yaitu bidang pembangkitan tenaga listrik (baik Pembangkit yang dimiliki oleh PLN maupun yang dimiliki oleh IP sendiri).  
Dalam Misi baru tersebut yang dimaksud dengan “Jasa Lainnya” adalah Jasa di bidang Pembangkitan dan Jasa di bidang energi yang masih terkait dengan pembangkitan, seperti : O & M, Jasa Transportasi Gas, Jasa CNG, Jasa LNG, dll. 
Adapun pembahasan untuk Visi Perusahaan relative lebih mudah dan cepat, karena semua Senior Leader masih sepakat dengan dua pokok pikiran utama pada Misi Perusahaan yaitu “Kinerja Kelas Dunia” dan “Bersahabat dengan Lingkungan”. Tinggal issue pokok pikiran lainnya yaitu “Menjadi Perusahaan Publik”. 
Para Senior Leader mempertimbangkan bahwa upaya Perusahaan sebenarnya telah pada posisi siap untuk menjadi Perusahaan Publik, namun keputusan atas menjadi Perusahaan publik ada pada sisi Pemerintah yang memiliki pertimbangan yang lebih besar atas Perusahaan dan PLN secara keseluruhan. Para Senior Leader akhirnya sepakat untuk merubah Misi untuk menjadi Perusahaan Publik menjadi “Perusahaan Tepercaya”, sehingga Misi yang akan ditetapkan selengkapnya adalah: “MENJADI PERUSAHAAN TEPERCAYA DENGAN KINERJA KELAS DUNIA DAN BERSAHABAT DENGAN LINGKUNGAN” 
Pada hari ke dua Workshop, Senior Leader juga melakukan diskusi yang tidak kalah dinamisnya mendefinisikan Kompetensi Inti Perusahaan. Diskusi menjadi makin seru karena Komptensi Inti yang akan dipilih harus mempertimbangkan tiga hal utama yaitu: (1) Mempertimbangkan Key Success Factor dari Industri, (2) Internal Capabilities dan (3) Arah strategi dan customer value proposition (nilai apa yang akan kita tawarkan kepada pelanggan). Guna menemukan Kompetensi Inti, maka dilakukan identifikasi bidang-bidang kompetensi dari masing-masing faktor tadi. Mengapa demikian?
Jawabnya sangat sederhana, yaitu bahwa kompetensi Inti dari Perusahaan nantinya harus mampu dipenuhi oleh Perusahaan, dirasakan hasilnya dan bermanfaat bagi Pelanggan, menjadi aspek yang membedakan Perusahaan dengan yang lainnya dan tidak mudah ditiru oleh Perusahaan lain. Diskusi yang berlangsung mulai dari jam 8 pagi sampai sekitar jam 11 siang akhirnya menyepakati bahwa Kompetensi Inti Perusahaan yang akan ditetapkan adalah: “ENGINEERED OPERATION DAN MAINTENANCE”. 
Melalui Kompetensi Inti ini, diharapkan Perusahaan akan memiliki ciri tersendiri dalam bidang O & M, yang utamanya bahwa keahlian O & M yang dikembangkan harus bertumpu pada dua hal yaitu : Keahlian SDM yang menguasai aspek O & M dengan dasar engineering yang kuat, dan Sistem Tata Kelola yang baik, didukung oleh Sistem Informasi yang terintegrasi. Selain itu, ditentukan pula kompetensi inti lainnya untuk menjalankan usaha di bidang energi dan pengembangan pembangkit, yaitu “PROJECT MANAGEMENT”.
Hasil dari Workshop tersebut akan ditindaklanjuti dengan Workshop tahap selanjutnya yang akan mendefinisikan destination statement, KPI dan target, serta program Implementasi dan yang paling penting setelah semuanya rapi ditindaklanjuti dalam bentuk usulan untuk penetapan kepada dewan Komisaris dan Pemegang Saham. Sedangkan untuk membangun dan memperkuat kompetensi inti Perusahaan tersebut, selanjutnya perlu didefinisikan dan diterjemahkan kedalam kompetensi SDM.
Semoga melalui Visi, Misi dan Pengembangan Kompetensi Inti tersebut di atas, PT. Indonesia Power yang kita cintai dan banggakan bersama ini akan terus Maju,,,Jaya dan Berkembang untuk selamanya. Amin,,,,Amin,,,Amin YRA.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar