Krisis ekonomi yang dialami pada pertengahan tahun 1997 menyebabkan investasi terutama di bidang infrastruktur menurun, sehingga rencana pembangunan pembangkit tenaga listrik banyak yang tertunda, khususnya untuk pembangkit tenaga thermal dengan kapasitas besar. Meskipun terjadi penurunan penggunaan tenaga listrik di sektor industri pada tahun 1998, namun pada tahun-tahun berikutnya penggunaan tenaga listrik tetap mengalami pertumbuhan. Penggunaan tenaga listrik PLN tahun 1995 mencapai 49,7 TWh dan meningkat menjadi 79,2 TWh pada tahun 2000, atau selama kurun waktu 5 tahun penggunaan tenaga listrik PLN rata-rata tumbuh sekitar 9,8% per tahun.
Dalam kurun waktu tersebut penggunaan tenaga listrik di sektor industri hanya meningkat sebesar 6,7% per tahun dari sebesar 24,7 TWh menjadi 34,0 TWh. Pertumbuhan penggunaan tenaga listrik PLN terbesar adalah sektor komersial yang mencapai sebesar 16% per tahun dari 6,9 TWh menjadi 14,5 TWh, kemudian disusul sektor rumah tangga yang tumbuh sebesar 11,1% per tahun dari 18,1 TWh menjadi 30,6 TWh. Prakiraan kebutuhan tenaga listrik dihitung berdasarkan besarnya aktivitas dan intensitas penggunaan tenaga listrik. Aktivitas penggunaan tenaga listrik berkaitan dengan tingkat perekonomian dan jumlah penduduk. Semakin tinggi tingkat perekonomian akan menyebabkan aktivitas penggunaan tenaga listriknya semakin tinggi, begitu juga untuk jumlah penduduk. Pertumbuhan pendapatan domestic bruto (PDB) merupakan pemicu pertumbuhan aktivitas penggunaan tenaga listrik di semua sektor, kecuali sektor rumah tangga. Penggunaan tenaga listrik di sektor rumah tangga dipengaruhi oleh jumlah penduduk per kapita. Prakiraan kebutuhan tenaga listrik sebagai masukan model untuk optimasi ditampilkan pada Tabel
1.Kebutuhan tenaga listrik dalam kurun waktu 2000 – 2030 diperkirakan rata-rata akan tumbuh sebesar 7% per tahun.
Pada kasus RENEW pangsa penggunaan energi terbarukan sedikit meningkat menjadi 21% pada akhir periode analisis diikuti penurunan pangsa penggunaan batubara menjadi 57%. Sedangkan pengunaan bahan bakar lainnya relatif sama dengan kasus BASE. Dengan kasusCONSERV, penggunaan gas meningkat sedangkan penggunaan batubara pertumbuhannya berkurang menjadi 9,4% per tahun. Pada kasusPVCOST pangsa penggunaan batubara pada akhir periode menurun menjadi 50% dan digantikan dengan makin bertambahnya penggunaan energi terbarukan. Sedangkan untuk kasus CAPTIVE terjadi peningkatan penggunaan BBM meskipun tidak terlalu besar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar