Sabtu, 18 Oktober 2014

PERANAN KOMPENSASI FINANSIAL TERHADAP PENINGKATAN KEPUASAN KERJA KARYAWAN PADA PT. INDONESIA POWER UNIT BISNIS PEMBANGKITAN KAMOJANG

 Penelitian ini dilakukan pada PT Indonesia Power Unit Bisnis Pembangkitan Kamojang dengan mengambil sejumlah 30 orang responden sebagai sampel. Penelitian ini dilakukan untuk mengidentifikasikan tiga permasalahan utama yang dianggap penting yaitu : Bagaimana kebijakan penetapan besarnya kompensasi finansial pada PT. Indonesia Power UBP Kamojang, bagaimana tingkat kepuasan kerja karyawan pada PT Indonesia Power UBP Kamojang, dan seberapa Kuat peranan kompensasi finansial dalam meningkatkan kepuasan kerja pada PT Indonesia Power UBP Kamojang. Maksud dari penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran secara menyeluruh mengenai kompensasi finansial dan peningkatan kepuasan kerja karyawan sedangkan tujuannya adalah untuk mengetahui seberapa kuat peranan kompensasi finansial dengan kepuasan kerja karyawan pada PT Indonesia Power UBP Kamojang. Untuk mengetahui seberapa kuat peranan kompensasi finansial dengan kepuasan kerja karyawan, maka dilakukan uji stasistik dengan menggunakan korelasi rank spearman dan diperoleh nilai sebesar 0.636 yang menunjukkan bahwa terdapat peranan yang kuat antara kompensasi finansial dengan kepuasan kerja Sedangkan hasil analisis koefisien determinasi (Kd) sebesar 40.50% menunjukkan bahwa kompensasi finansial memberikan pengaruh terhadap tingkat kepuasan kerja karyawan, sedangkan sisanya yaitu 59.5% dipengaruhi oleh variabel-variabel lain yang tidak diukur oleh penulis. Berdasarkan uji signifikansi didapat thitung > ttabel (4.37>1.70), maka terbukti bahwa kompensasi finansial mempunyai korelasi positif terhadap peningkatan kepuasan kerja karyawan. Sehubungan dengan hasil penelitian dan pembahasan yang dilakukan, hipotesis yang semula diajukan yaitu : “Semakin baik kompensasi finansial yang diberikan perusahaan kepada karyawan, maka tingkat kepuasan kerja karyawan akan semakin tinggi”. Dapat diterima. artinya teori yang dijadikan acuan dalam kerangka pemikiran masih relevan.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar